Sabtu, 03 November 2012

Perbedaan Jilbab dan Kerudung


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. ^_^
Teman - teman semua pasti udah sering banget kan denger kata jilbab sama kerudung???
Ia kan.... ia dooooong.. :D
Kata atau istilah jilbab dan kerudung ini udah familiar banget,, apalagi dikalangan umat muslim.. khususnya muslimah.
Nah sekarang pertanyaan nya adalah "Ada apa dengan jilbab sama kerudung??"
Yu mari kita bahas.

Temen - temen kan pasti pernah denger ya... kata jilbab sama kerudung dalam percakapan kita sehari - hari.. kaya  misalnya ada yang bilang "Pas acara kenaikan kelas nanti, kita kompakan yuu pake kerudung warna merah.." atau "Dia udah berubah banget ya,, sekarang pake jilbab".
Dari contoh percakapan diatas kita pasti mengasumsikan antara jilbab dan kerudung itu sama, yaitu penutup kepala, ia kan?? :p
Kalo si ke-dua orang yang ngomong jilbab sama kerudung itu maksudnya ke penutup kepala, itu salah looh..
Karena antara jilbab sama kerudung itu beda.. dan kebanyakan memang masyarakat kita itu suka nyama - nyamain jilbab sama kerudung.
Lantas bedanya apa??
Jilbab dan kerudung merupakan kewajiban atas perempuan muslimah yang ditunjukan Allah dalam dua ayat Al-Qur'an yang berbeda.
Mengenai jilbab, Allah SWT menjelaskannya dalam surat Al-Ahzab ayat 59..

"Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak - anak perempuanmu dan isteri - isteri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbab - jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. (Al-Ahzab : 59)



Dalam ayat ini, kata jalabib adalah bentuk jamak dari kata jilbab. Para mufassir memang berbeda pendapat mengenai arti jilbab ini.

Imam Syaukani berpendapat jilbab adalah baju yang lebih besar daripada kerudung, dengan mengutip pendapat Al-Jauhari pengarang kamus Ash-Shihaah, bahwa jilbab adalah baju panjang dan longgar (milhafah). Ada yang berpendapat jilbab adalah semacam cadar (al-qinaa’), atau baju yang menutupi seluruh tubuh perempuan. Menurut Imam Qurthubi dalam Tafsir Al-Qurthubi, dari berbagai pendapat tersebut, yang sahih adalah pendapat terakhir, yakni jilbab adalah baju yang menutupi seluruh tubuh perempuan.
Jadi, jilbab itu bukanlah kerudung, melainkan baju panjang dan longgar (milhafah) atau baju kurung (mula`ah) yang dipakai menutupi seluruh tubuh di atas baju rumahan. Jilbab wajib diulurkan sampai bawah (bukan baju potongan), sebab hanya dengan cara inilah dapat diamalkan firman Allah (artinya) “mengulurkan jilbab-jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Dengan baju potongan, berarti jilbab hanya menutupi sebagian tubuh, bukan seluruh tubuh.
Jilbab ini merupakan busana yang wajib dipakai dalam kehidupan umum, seperti di jalan atau pasar. Adapun dalam kehidupan khusus, seperti dalam rumah, jilbab tidaklah wajib. Yang wajib adalah perempuan itu menutup auratnya, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, kecuali kepada suami atau para mahramnya (lihat QS An-Nur : 31).
Sedangkan untuk kerudung (khimar), Allah SWT berfirman (artinya), “…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya…” (QS An-Nur : 31).Dalam ayat ini, terdapat kata khumur, yang merupakan bentuk jamak dari khimaar. Arti khimaar adalah kerudung, yaitu apa-apa yang dapat menutupi kepala.

So kesimpulannya, jilbab bukanlah kerudung, melainkan baju jubah bagi perempuan,atau di Indonesia dikenal dengan nama gamis yang wajib dipakai dalam kehidupan publik. Karena itu, anggapan bahwa jilbab sama dengan kerudung merupakan salah kaprah yang seharusnya diluruskan... :)

Ini nih contoh jilbab..




Contoh kerudung..








Semoga bermanfaat.. ^_^

10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Cara Bersyukur






Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.
Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"
Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami
tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"
Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"
Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.
Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.
Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.
Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"
Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.
Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.
Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!
Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.
Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah." 

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu!


Sumber Alhikmah

KEIKHLASAN DI BALAS KEINDAHAN

Cuaca hari ini sangat sangat panas. Mbah Sarno terus mengayuh sepeda tuanya menyisir jalan perumahan Condong Catur demi menyambung hidup. Mbah Sarno sudah puluhan tahun berprofesi sebagai tukang sol sepatu keliling. Jika orang lain mungkin berfikir “Mau nonton apa saya malam ini?”, Mbah Sarno cuma bisa berfikir “saya bisa makan atau nggak malam ini?”

Di tengah cuaca panas seperti ini pun terasa sangat sulit baginya untuk mendapatkan pelanggan. Bagi Mbah Sarno, setiap hari adalah hari kerja. Dimana ada peluang untuk menghasilkan rupiah, disitu dia akan terus berusaha. Hebatnya, beliau adalah orang yang sangat jujur. Meskipun miskin, tak pernah sekalipun ia mengambil hak orang lain.


Jam 11, saat tiba di depan sebuah rumah mewah di ujung gang, diapun akhirnya mendapat pelanggan pertamanya hari ini. Seorang pemuda usia 20 tahunan, terlihat sangat terburu-buru.


Ketika Mbah Sarno menampal sepatunya yang bolong, ia terus menerus melihat jam. Karena pekerjaan ini sudah digelutinya bertahun-tahun, dalam waktu singkat pun ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya.

“Wah cepat sekali. Berapa pak?”

“5000 rupiah mas”

Sang pemuda pun mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. Mbah Sarno jelas kaget dan tentu ia tidak punya uang kembalian sama sekali apalagi sang pemuda ini adalah pelanggan pertamanya hari ini.

“Wah mas gak ada uang pas ya?”

“Nggak ada pak, uang saya tinggal selembar ini, belum dipecah pak”

“Maaf Mas, saya nggak punya uang kembalian”

“Waduh repot juga kalo gitu. Ya sudah saya cari dulu sebentar pak ke warung depan”

“Udah mas nggak usah repot-repot. Mas bawa dulu saja. Saya perhatikan mas lagi buru-buru. Lain waktu saja mas kalau kita ketemu lagi.”

“Oh syukurlah kalo gitu. Ya sudah makasih ya pak.”

Jam demi jam berlalu dan tampaknya ini hari yang tidak menguntungkan bagi Mbah Sarno. Dia cuma mendapatkan 1 pelanggan dan itupun belum membayar. Ia terus menanamkan dalam hatinya, “Ikhlas. Insya Allah akan dapat gantinya.”

Waktu menunjukkan pukul 3 lebih ia pun menyempatkan diri shalat Ashar di masjid depan lapangan bola sekolah. Selesai shalat ia berdoa.

“Ya Allah, izinkan aku mencicipi secuil rezekimu hari ini. Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendakMu.”

Selesai berdoa panjang, ia pun bangkit untuk melanjutkan pekerjaannya.

Saat ia akan menuju sepedanya, ia kaget karena pemuda yang tadi siang menjadi pelanggannya telah menunggu di samping sepedanya.

“Wah kebetulan kita ketemu disini, Pak. Ini bayaran yang tadi siang pak.”

Kali ini pemuda tadi tetap mengeluarkan uang seratus ribuan. Tidak hanya selembar, tapi 5 lembar.

“Loh loh mas? Ini mas belum mecahin uang ya? Maaf mas saya masih belum punya kembalian. Ini juga kok 5 lembar mas. Ini nggak salah ngambil mas?”


“Sudah pak, terima saja. Kembaliannya, sudah saya terima tadi, pak. Hari ini saya tes wawancara. Telat 5 menit saja saya sudah gagal pak. Untung bapak membiarkan saya pergi dulu. Insya Allah minggu depan saya berangkat ke Prancis pak. Saya mohon doanya pak”


“Tapi ini terlalu banyak mas”


“Saya bayar sol sepatu cuma Rp 5000 pak. Sisanya untuk membayar kesuksesan saya hari ini dan keikhlasan bapak hari ini.”

Tuhan punya cara tersendiri dalam menolong hamba-hambaNya yang mau berusaha dalam kesulitannya. Dan kita tidak akan pernah tahu kapan pertolongan itu tiba.


Keikhlasan akan dibalas dengan keindahan,,
Kesuksesan akan menyertai keikhlasan dan rasa syukur.

Sumber : Artikel dari milis Indonesia Business Forum 

Kenapa Harus Malu ?


oleh Ustadz Abdul Basith
Terik matahari menampar wajah wajah pejalan di jalan Malioboro, gedung berjejeran diam membisu melihat aksi aksi yang mengerutkan dahi, riuh dan ramai dengan aneka kendaraan, baik itu yang roda empat, roda dua, andong, sepeda ikut urun rembug melihat para pejalan kaki.
Sebenarnya para pejalan kaki atau para wisatawan hanya ingin melihat jalan Malioboro, memang Malioboro punya daya tarik tersendiri bukan hanya dalam negeri bahkan mungkin sudah ke manca negara.
Ada apa dengan para pejalan kaki ? sebenarnya dinding tembok itu menundukkan pandangan, kuda kuda pun ikut merunduk dengan para pejalan kaki itu, dinding saja selalu di tutup dengan cat cat agar terlihat menarik tidak di buka begitu saja. Dinding terkadang lebih sopan dan lebih santun dari para pejalan kaki yang tidak tahu malu, tidak menjaga aurotnya. Inilah sifat malu yang baik. Malu melanggar syari’at. Malu tidak pake kerudung. Itulah kenyataan yang di alami oleh dinding yang bertengger termenung melihat para pejalan.
Atau di tiang masjid yang menyanggah atap sambil menoleh kebawah dan ikut tersenyum mendengarkan kajian, dengan ketenangan dan konsentrasi untuk mendapatkan manfaat, kalau seandainya punya tangan dan kaki seperti halnya manusia akan datang membawa alat tulis untuk menulis setiap kalimat yang bermanfaat. Kalau orang-orang yang duduk di bawah tiang itu malu untuk membawa buku, malu mencatat, malu duduk didepan, malu untuk bertanya, malu menulis pertanyaan. Jelas ini malu yang tidak di anjurkan.
Maka malu yang bersumber dari kekuatan iman tidak akan pernah mengeluarkan tenaga dan fikiran untuk melanggar agama, sedangkan malu yang bersumber dari keimanan akan mengerti dan bisa menempatkan malu pada posisinya.
Benarlah apa yang di sabdakan oleh Nabi sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Umar Radliallahu anhuma beliau Nabi, bersabda :

الــــحيــا ء مــن الإ يــــما ن :ٍ[ متفق عليه ]

Malu itu dari ke imanan” (HR. Bukhori dan Muslim)
Kenapa kita harus malu, karena malu selalu mengiringi seseorang untuk dekat dengan Rabb, selalu menuntun untuk berbakti dan beramal, malu selalu meredam nafsu yang menggelora untuk berbuat yang tidak baik, malu adalah tempat berteduh dan bersandar tatkala jiwa tergoyang oleh derasnya arus syahwat dan kencangnya gelombang kemaksiatan.
Malu adalah perahu yang kokoh untuk mengantarkan pada keimanan, melewati syahwat yang menghancurkan, malu selalu memberi kedamaian bagi para pemiliknya. Semoga kita selalu berasmara dengan malu dalam mengarungi lembar lembar kehidupan dunia, dengan tinta malu kita bisa menggores di lembar lembar itu dengan, dakwah, tarbiyah, amal.

Ternyata Trend Model Cara memakai jilbab cewek sekarang salah?


http://jilbablovers.files.wordpress.com/2011/01/pesona-mata-indah-gadis-jilbab-cantik-jelita-bangka-baratselatan-tengah-belitung-timur-manggar-pangkal-pinang.jpg



Selepas salat shubuh ana iseng browsing di blog sahabat dari Malaysia, tak sengaja ana melihat suatu artikel yang membuat ana tertarik. Artikel itu membahas tentang cara berjilbab yang diharamkan. Nah di HARAMKAN? Apa itu? Penasaran? Mari kita simak..

Setiap muslimah diwajibkan memakai jilbab untuk menutup auratnya. Tetapi dalam berjilbab ini ternyata masih banyak yang salah, melenceng dari syariat islam dan cenderung menjerumus ke hal yang dilarang. Berikut adalah cara berjilbab yang banyak berkembang dikalangan muslimah tetapi sebenarnya salah dan dilarang. Dalam berjilbab seharusnya para muslimah jangan mendahulukan fashion ketimbang syariat. Fashion boleh, dianjurkan malah. Allah itu indah dan mencintai keindahan. Tetapi fashion harus mengikut syariat, bukan syariat yang mengikut fashion.

Mari kita lihat fashion jilbab sekarang yang salah dan boleh dikatakan menyerupai pakaian agama lain:

1. jilbab yang bersanggul.



Larangan jilbab yang bersanggul ini datang sendiri dari nabi Muhammad SAW seperti yang terlihat pada gambar di atas.
Rasullullah bersabda “ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: 1. Suatu kaum yang memiliki cemeti seperti ekor lembu untuk memukul manusia dan,
2. Para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti bonggol unta yang bergoyang-goyang.
Wanita yang seperti itu tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan baunya dapat tercium selama perjalanan sekian dan sekian” (HR. Muslim)

Jelas sekali diterangkan rasulullah bahwa wanita yang seperti itu tidak akan masuk syurga dan mencium baunya pun tidak. Maka ini peringatan bagi para muslimah untuk bermuhasabah diri.

2. fashion jilbab menyerupai biarawati kristian

Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang menterupai suatu kaum, maka ia termasuk dari golongan mereka”(HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Ibnu Hibban)



Sangat dilarang umat islam untuk menyerupai suatu kaum. Nah disini dibahas fashion yang menyerupai biarawati kristian, yang seperti apa itu? Fashion para biarawati yaitu menggunakan penutup seperti jilbab dengan menampakkan bentuk lehernya. Mungkin masih sering kita jumpai para muslimah yang mengenakan jilbab dengan menampakkan bentuk lehernya. Itu merukan hal yang dilarang karena menyerupai kaum kristian.

Baik telah ana jelaskan diatas tentang cara berjilbab yang mungkin masih banyak atau sedang ngetren-ngetren nya di kalangan muslimah apalagi remaja, tetapi sayangnya dilarang. Mungkin masih banyak yang belum mengetahui tentang informasi ini, jadi bagi sahabat yang sudah mengetahuinya, ana harap dapat diamalkan.

Jadi kalau sahabat masih menemukan teman atau saudara kita menggunakan fashion jilbab seperti diatas. Alangkah baiknya untuk sekedar member tahu atau member pencerahan. Tetapi harus dengan baik-baik dengan cara yang lembut tanpa menyakiti hati saudara kita itu.

NB: alangkah indah lagi jika para muslimah menghulurkan jilbabnya ke seluruh tubuhnya, pasti akan lebih terlihat cantik dan manis..

Wallahu alam bi showab..

cara berjilbab yang benar

Quote:



gan, bagus tritnya...tapi jangan mpe disalah gunakan hadist2 yang seperti
Quote:
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang menterupai suatu kaum, maka ia termasuk dari golongan mereka”(HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Ibnu Hibban)

http://sisterfox.com/wp-content/uploads/2011/06/model-jilbab-muslimah-terbaru.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqtu8QXn0unN6Huo7VEulxPx-tI2QkOnQlaPiRQbHE07jy50hBPpBSECOAz8FJ61G6p6W3i6tP56hb4xqau6__3iVcxcpZ-wSxsDxFIrsrvbIHafDcytPW039iMpVkP7N5b5fPwKm8XDjU/s320/jilbab.jpg
http://bud1prasety0.files.wordpress.com/2010/04/jilbab-friendster-cantik-02.jpg

Source: http://www.gakpuentingblas.web.id